Kamis, 14 Maret 2013

Ilmu Ghaib

ilmu Ghaib

Yang dimaksud dengan kata "ghaib" adalah segala hal yang tidak diketahui oleh manusia dari perkara-perkara yang akan datang atau telah terdahulu, serta hal-hal yang tidak bisa dilihat atau dirasakan oleh mereka. Allah Ta'ala telah mengkhususkan perkara-perkara ini dalam ilmunya. Allah berfirman :

قل لا يعلم من فى السماوات و الأرض الغيب إلا الله

"Katakanlah : Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang ghaib, kecuali Allah." [QS. An Naml ayat 65]

Tidak ada yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah saja. Dan terkadang Allah memperlihatkan kepada rasul-rasul-Nya apa yang Dia kehendaki dari perkara ghaib untuk sebuah hikmah dan maslahat yang Dia inginkan.

عالم الغيب فلا يظهر على غيبه أحدا، إلا من ارتضى من رسول

"(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorang pun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya." [QS. Al Jinn ayat 26-27]

Maksud ayat tersebut : Tidak ada yang mampu melihat/ mengetahui sebagian yang ghaib kecuali yang terpilih untuk mengemban risalah-Nya; dan Dia memperlihatkan kepadanya apa yang Dia kehendaki dari perkara-perkara ghaib. Rasul yang disebutkan meliputi rasul dari kalangan malaikat maupun rasul dari kalangan manusia, dan tidak ada yang bisa mengetahuinya kecuali kedua golongan rasul tersebut dengan dalil ayat diatas.
Dengan ini, siapa yang mendakwakan mengetahui perkara yang ghaib dengan sarana apa saja selain para rasul tersebut, maka dia berdusta dan kafir. Entah dia mendakwakannya dengan cara membaca garis-garis di telapak tangan, atau membaca dalam cangkir yang berisi air, atau dengan melalui perdukunan, sihir dan ilmu perbintangan, atau sarana-sarana yang lainnya.

Adapun yang terjadi dari sebagian pendusta, yang mengabarkan tentang tempat hilangnya sesuatu,atau mengabarkan tentang perkara yang ghaib, atau mengabarkan sebab suatu penyakit dan mengatakan : Fulan melakukan kepadamu perbuatan ini dan itu sehingga engkau pun sakit karenanya!; semua ini terjadi dengan menggunakan jasa jin dan syaitan. Mereka menampakkan kepada manusia bahwa perkara-perkara itu terjadi dengan usaha dan kemampuan mereka sendiri untuk menipu dan memperdayai mereka.

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, "Dukun-dukun tersebut, salah seorang dari mereka memiliki teman dari syaitan-syaitan, yang mengabarkan kepadanya perkara-perkara ghaib yang mereka dapatkan dengan mencuri-curi dengar. Dan mereka itu mencampur adukkan kebenaran dan kebatilan…"; sampai pada perkataan beliau, "Diantara dukun-dukun tersebut, ada yang didatangi oleh syaitan dengan membawa makanan, buah-buahan, kue-kue dan lain-lain yang tidak didapatkan di tempat tersebut. Diantara mereka juga ada yang dibawa terbang oleh jin ke Mekkah atau Baitul Maqdis atau tempat-tempat lainnya…"

@ Sumber : "Aqidah at Tauhid" oleh Syaikh Dr. Shalih bin Fauzan al Fauzan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar